Seni rupa Terapan Daerah
Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah
karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh
seni terapan yaitu: arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan
lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih
diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya
seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu
mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding
membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan
tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit
daripada membuat rumah tinggal.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
di bawah ini beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah :
1. Arsitektur
Candi borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan jawa
tengah yang luar biasa, masih banyak karya seni arsitektur yang lain
yang dapat kita lihat disini
( klik pada gambar candi)
Karya seni rupa Arsitektur di Jawa tengah begitu beragam dan banyak
jenisnya, mulai dari masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat
membedakan arsitektur masa lampau, modern, islam, maupun tradisional .
sebagai warga jawa tengah tentu kita bangga, bahwa pendahulu kita
mampu membuat karya-karya yang baik, hebat dan luar biasa. tentu sebagai
generasi yang lebih muda kita akan memelihara warisan tersebut dan
membuat karya yang lebih hebat l;agi.
bagi yang ingin wisata di jawa tengah dan DIY
” PANDUAN WISATA DIJATENG DAN DIY“
2. Poster
Poster atau
plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan
huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di
dinding
atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat
mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras
dan kuat.
Poster bisa menjadi sarana
iklan,
pendidikan,
propaganda, dan
dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya
seni terkenal.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
cantoh gambar poster (klik gambar untuk melihat lebih banyak)
3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa
Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai
suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat
yang dibakar, seperti
gerabah,
genteng,
porselin,
dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah
liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2). (klik
gambarnya untuk melihat lebih banyak)
4. Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana
kejawen
yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa
yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi,
kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan
segala sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan
aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia,
dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
1. Iket
Iket adalah tali kepala yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk
penutup kepala. Cara mengenakan iket harus kenceng, kuat, supaya
ikatannya tidak mudah terlepas.
Bagi orang Jawa arti iket adalah hendaknya manusia mempunyai
pemikiran yang kenceang, tidak mudah terombang-ambing hanya karena
situasi atau orang lain tanpa pertimbangan yang matang.
2. Udheng
Udheng dikenakan di kepala dengan cara mengenakannya seperti mengenakan sebuah topi. Udheng artinya
mudheng atau mengerti dengan jelas. Artinya manusia akan mempunyai pemikiran yang kukuh bila mengerti dan memahami tujuan hidupnya.
Artinya, manusia senantiasa mencari kesejatian hidup dan kehidupan atau
sangkan paraning dumadi.
Selain itu udheng juga mempunyai arti bahwa manusia seharusnya
mempunyai keahlian.ketrampilan serta dapat menjalankan pekerjaannya
dengan dasar pengetahuan yang mantab atau mudheng. Atau juga berarti
juga hendaklah manusia mempunyai ketrampilan yang professional.
3. Rasukan
Sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa, hendaklah orang Jawa
ngrasuk
atau menganut agama dan melalu menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan
iman dan taqwa. Artinya hendaklah orang Jawa takut akan Allah SWT dan
bersedia untuk selalu melakukan apapun kehendak Allah SWT.
4. Benik
BUsana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi dengan
benik
(kancing baju) di sebelah kiri dan kanan. Lambang yang tersirat dalam
benik itu adalah hendaklah orang Jawa dalam berbuat selalu
diniknik
(diperhitungkan dengan cermat). Apapun yang akan dilakukan hendaklah
jangan sampai merugikan orang lain, dapat menjaga antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum.
5. Sabuk
Sabuk dikenakan dengan cara melingkarkannya ke badan. Lambang atau arti
dari sabuk tersebut adalah manusia harus bersedia untuk berkarya guna
memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dari itu manusia harus
ubed
(bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai pekerjaannya itu
tidak ada hasil atau buk (tidak ada keuntungan, impas). Kata sabuk
berarti usahakanlah agar segala yang dilakukan tidak
ngebukne.
6. Epek
Epek bagi orang Jawa mempunyai arti bahwa untuk dapat bekerja dengan baik, harus
epek(apek,
golek, mencari) pengetahuan yang berguna. Selama menempuh ilmu
upayakanlah untuk tekun, teliti dan cermat, sehingga dapat memahami
dengan jelas.
7. Timang
Timang mempunyai
pralambang bahwa apabila ilmu yang ditempuh
itu dipahami dengan jelas atau gamblang, tidak akan ada rasa kuatir
(samang-samang, berasal dari kata timang).
8. Jarik
Jarik atau
sinjang merupakan kain panjang yang akan
dikenakan untuk menutup tubuh sepanjang kaki. Jarik bermakna “aja
gampang serikâ€. Artinya, jangan mudah iri terhadap orang lain,
menanggapi segala masalah yang terjadi mesti berhati-hati, tidak
grusa-grusu atau emosional.
9. Wiru
Jarik atau kain yang dikenakan selalu dengan cara mewiru ujungnya
sedemikian rupa. Wiru atau wiron bias terjadi dengan cara melipat-lipat
ujung jarik sehingga berwujud wiru. Berarti, jarik tidak lepas dari
wiru. Wiru, artinya wiwiren aja nganti kleru, olahlah segala hal yang
terjadi sedemikian rupa sehingga bias menumbuhkan suasana yang
menyenangkan dan harmonis.
10. Bebed
Bebed adalah kain atau jarik yang sedang dikenakan seorang laki-laki
pada bagian tubuh sepanjang kakinya. Bebed artinya manusia harus ubed,
rajin bekerja, berhati-hati terhadap segala hal yang dilakukan dan
tumindak nggubed ing rina wengi artinya “bekerjalah†sepanjang hari.
11. Canela
Canela mempunyai arti canthelna jroning nala, atau peganglah kuat-kuat
dalam hatimu. Canela sama artinya dengan cripu, selop, atau sandal.
Canela selalu dikenakan di kaki, artinya dalam menyembah kepada Tuhan
Yang Maha Esa, hendaklah dari lahir sampai batin sujud. Dalam hati
hanyalah sumeleh, pasrah akan kekuasaan-Nya Yang Maha TInggi.
12. Curiga lan Rangka
Curiga atau keris berwujud wilahan, bilahan dan terdapat di dalam
warangka atau wadahnya. Curiga dikenakan di bagian belakang badan. Keris
ini mempunyai pralambang bahwa keris sekaligus warangka sebagimana
manusia sebagai ciptaan dan penciptanya, manunggaling kawula Gusti.
Karena diletakkan di bagian belakang tubuh, keris mempunyai arti
bahwa dlam menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa hendaklah manusia bias untuk
ngungkurake godhaning setan yang senantiasa mengganggu manusia ketika
manusia akan berbuat kebaikan.
Wayang.
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan
animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut
hyang atau
dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk
arca atau gambar.
Wayang merupakan seni tradisional
Indonesia yang terutama berkembang di Pulau
Jawa dan
Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh
UNESCO
pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang
mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan
sangat berharga
(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Ada versi
wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai
wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh
dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa
wayang kulit atau
wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari
Mahabharata dan
Ramayana.
Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya
sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang
Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.
Kadangkala repertoar
cerita Panji dan cerita
Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.
Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang
sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam
mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian
rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua
Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di
Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana
yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari
(Wayang Golek)”.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan
pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama
adalah teknik pewarnaan
kain dengan menggunakan
malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam
literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai
wax-resist dyeing.
Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik
tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki
kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan
teknik,
teknologi, serta pengembangan
motif dan budaya yang terkait, oleh
UNESCO telah ditetapkan sebagai
Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (
Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak
2 Oktober,
2009.
[1]
Comments
Post a Comment